Minggu, 01 Februari 2009

perlu di waspadai turun hujan ,pasca banjir penyakit yang tersembunyi.

latarbelakang.
Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang mungkin akan dialami oleh masyarakat korban banjir. Pacsabanjir, bila tidak waspada masyarakat akan menghadapi permasalan kesehatan yang sangat mengganggu. Timbulnya permasalahan kesehatan di masyarakat atau timbulnya kejadian penyakit salah satunya tergantung faktor perubahan lingkungan, khususnya banjir. Demikian pula ancaman banjir yang seperti saat ini melanda berbagai daerah di dunia dan tak luput di indonesia, satu di antarnya di Riau
Bencana banjir dengan berbagai permasalahan menyebabkan lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan demikian akan berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Penyediaan air bersih seringkali terganggu, demikian pula masyarakat akan kesulitan mencari sarana kamar mandi dan WC. Buang air besar dan air kecil yang sembarangan dapat mempermudah penularan penyakit. Bila hal ini terjadi maka kebutuhan untuk pola hidup bersih jauh dari sempurna. Keadaan lingkungan akan semakin buruk bila terjadi pada daerah pengungsian. Jumlah manusia yang sangat banyak dan berjejal dalam satu ruangan memudahkan penyebaran penyakit baik lewat penularan melalui udara ,air,atau kontak langsung. Bencana banjir dalam kondisi tertentu akan mengakibatkan harta benda dan nyawa bisa terancam. Kondisi ini akan mengganggu ekonomi dan psikologis masyarakat.
Bila ekonomi terganggu maka penyediaan kebutuhan hidup khususnya makan dan minum yang berakibat kondisi tubuh tidak optimal. Anak balita merupakan korban yang paling menderita. Daya tahan tubuh mereka sangat rentan, ditambah faktor gizi yang pasti berkurang akibat keterbatasan suplai makanan.
Bila psikologis terguncang maka berimbas pada daya tahan tubuh menurun dan mempermudah masuknya berbagai penyakit ke dalam tubuh. Gangguan alam ini bukan hanya mengganggu manusia, binatang juga tak luput dari ancaman. Berbagai binatang seperti tikus, kucing dan anjing dapat mati karena bencana ini. Bangkai binatang ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya selama keadaan banjir keadaan banjir ternyata dapat mengakibatkan banyak permasalahan secara bersamaan yang dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.
Air banjir sebagai sarana yang paling mudah untuk penularan penyakit berbagai penyakit seperti infeksi saluran cerna, infeksi mata, infeksi pernapasan, infeksi kulit, bahkan infeksi otak dapat ditularkan lewat air. Penyakit infeksi saluran cerna dengan gejala demam, diare dan muntah sering ditularkan melalui air. Penyakit tersebut meliputi gastroenteritis (infeksi saluran cerna) karena virus rota, disentri, kolera, tifus, hepatitis A, giardiasis, cryptosporidiosis, E coli, giardia, norovirus, salmonelosis atau sigelosis. (Judarwanto,2007)
Peneliti ingin menyampaikan satu diantaranya penyakit yang perlu di waspadai,mempunyai resiko penularan ,di mana air sebagai media.Penyakit menular yang disebarkan oleh lingkungan : air atau di kenal dengan ”waterborne diseases”.Penyakit penyakit ini hanya dapat menyebar ,apa bila mikroba penyebab penyakit dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai /dikomsusi atau di minum untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Mikroba yang dapat menyebartkan lewat air ini lbanyak macamnya,mulai dari virus ,bakteri,protozoa,metazoa, satu di antara penyakit yang dapat di timbulkan melaui air sebagai media adalah ”dysentrie amoeba”. .
Perubahan iklim yang tidak teratur membuat dampat yang tidak diinginkan , Hal ini menambah beban bagi masyarakat secara fisik, ekonomi,fikologis,biaya lain, enta apalah namanya yang jelas banjir itu telah terjadi ,dan meninggalkan beban lagi bagi masyarakat di sekitarnya. Kaitannya dengan penyakit yang dapat di timulkan pascabanjir itu dengan ketidak tahuan mereka , tetapi dia ada, tidak ada –tanda –tanda yang jelas ini merupakan ancana bagi masyarakat di sekitar daerah kawasan pasca banjir itu.
Megutif harian Riau Pos tertangga l 7 April 2008 di sebutkan ; PMI Riau sebagai tim pemantau penyakit yang di timbulkan pasca banjir. Di salah satu kalimat di sebutkan disentri dan diare. Perlu di luruskan kata –kata diare itu bukan penyakit,akan tetapi itu adalah gejala suatu penyakit yang menunjukan buang air besar lebih dari 8-10 kali ,akibtnya tubuh kekurangan cairan elektrolit yang di perlukan tubuh,hal ini yang memicu terjadinya kekurangan cairan tubuh atau dehitdrasi.
Sementara disentri amoeba itu besifat kronis atau datangnya tidak spotan ,hanya saja gejalanya tinja bercampur dengan darah.
Dari data di atas tersebut,timbul pertanyaan bagaimana keadaan hubungkan pascabanjir terhadap dysenteri amoeba . Untuk ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kondisi pascabanjir terhadap dysenteri amoeba


1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian tersebut perumusan masalah pada penelitian ini yaitu terdapatnya hubungan antara pascabanjir terhadap dysenteri amoeba di wilayah pascabanjir

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Dasar.
2.1 DYSENTERI AMOEBA
Dysenteri Amoeba di sebakan E .histolytica,(suatu protozoa).penyakit ini didapatkan di seluruh dunia dalam bentu endemik.GEJALA UTAMA adalah tinja penderita becampur dengan darah dan belendir.,penyakit ini sering di temui tampa gejala yang nyata sehingga sering kali menjadi kronis,tetapi apa bila tidak di obati dapat menimbulkan berbagai komplikasi ,seperti abses hati,radang otak dan perforasi usus. Karena amoeba dapat membentuk kista yang tahan lama di dalam lingkungan di luar tubuh ,maka penularan mudah terjadi dengan penyebaran kista-kista tersebut. (Slamet,1994).
Perlu di ingat kerena gejala yang di timbulkan tidak nyata dan tidak akut ,maka sering kali masyarakat tidak memperhatikan ,tetapi karena abmoebiasis ini khronis ,maka penderita sering tidak dapat berkerja,produksi menurun,tubuh menjadi lemah,maka daya tahan tubuh terhadap penyakit lain menjadi berkurang kerenanya.
Menurut pendapat Zuidema,(1999) amoebiasis diartikan semua kelainan/perubahan sebagai akibat infeksi dengan E. histolytica. Gejala-gejala klinik dapat beraneka ragam, baik akut maupun kronik. Pada umumnya merupakan gejala-gejala dari usus, akan tetapi ada kalanya hati atau lain organ terkena juga. Hal ini dapat di tinjau dari ; anatomi patologik pada disentri amoeba akut dapat ditemukan luka pada usus kolon terutama pada sigmoid dan rektum. Jumlah luka dapat bervariasi. Yang penting ialah bahwa mukosa diantara luka-luka tadi tetap normal. Ini merupakan perbedaan dengan disentri basiler. Hanya pada disentri amoeba yang kronik dan sering kambuh, seluruh mukosa dapat meradang oleh infeksi sekunder. Bentuk-bentuk histolitik E. histolytica. menyebabkan kematian jaringan. Dalam mukosa dan submukosa dari kolon terjadi sarang-sarang nekrosa. Yang sangat menyolok ialah tidak terdapat reaksi radang yaitu tidak ada limfosit dan lekosit polinukliar. Hanya pada tepiluka dapat ditemukan daerah kecil dengan tanda-tanda radang. Amoeba mempunyai daya tembus yang kuat dan dapat menembus mukosa dan lapisan muskularis akan tetapi lapisan otot sendiri tak pernah nekrosis secara luas.
Serosa pun dapat tertembus dan biasanya menimbulkan perlengketan-perlengketan akibat peritonitis lokal. Perforasi usus
dapat timbul walaupun jarang sekali. Perdarahan usus yang hebat juga merupakan perkecualian. Luka pada usus tidak dalam (dangkal) dengan dasar nekrotik dan pinggiran yang tergaung serta dikelilingi oleh zona hiperemik. Luka-luka yang besar dapat sampai pada submukosa. Komplikasi : abses perianal dan fistula ani.
Bentuk-bentuk klinik
1).Disentri amoeba akut :
Amoebiasis usus adalah suatu penyakit kronik dengan eksaserbasi yang akut. Jadi disen-
tri amoeba akut biasanya berlandaskan sesuatu infeksi yang telah lama ada. Rasa mules )yang hebat, disertainajis yang berlendir dan berdarah sampai 4-6 kali sehari. Najis dapat berbentuk lembek/atau hancur kadang-kadang masih berbentuk juga. Keadaan umum tak banyakterganggu; suhu badan mungkin subfebril. Pada suhu badan yang tinggi perlu dipikirkan amoebiasis hati. Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya bentuk-bentuk histolitik dalam lendir berdarah pada najis. Dapat ditemukan juga sedikit lekosit polinukliar. Sering terdapat juga eosinofil dan kristal-kristal Charcot--Leyden. Rektoskopi dapat juga dilakukan. Bentuk-bentuk minuta dan kista lebih banyakditemukan dalam najisnya sendiri yang biasanya pada fase akut berkurang jumlahnya.
2.) Disentri amoeba residif :
Pada pengobatan yang tidak sempurna timbul kemungkinan besar akan residif. Dengan
emetine dapat dibasmi bentuk-bentuk histolitik akan tetapi bentuk-bentuk minuta tak terganggu dan bentuk-bentuk inilah dapat menembus dinding lagi setelah beberapa waktu.
3). Disentri amoeba yang hebat :
Bentuk ini selalu disertaicolitis bakteriil. Bagian-bagian yang luas dari kolon tertutup dengan luka-luka, diantaranya mukosa yang nekrotik.Penderita menunjukkan panas yang tinggi, berwajah toksis dan dehidrasi. Defekasi sering sekali, kadang-kadang dapatditemukan bagian-bagian selaput lendir yang nekrotik dalam najis. Bentuk-bentuk yang hebat ini tak jarang ditemukan di Afrika terutama pada wanita hamil dan pada orang yang kekurangan makanan dan juga pada penggunaan kortikosteroid.
4): Amoebiasis usus yang kronik :
Bentuk ini timbul bila tak terdapat najis yang berbentuk disentri. Keluhan-keluhan berupa mules-mules, sakit perut, diare, lendir pada najis, rasa bengkak pada perut, kembung, bunyi-bunyi pada usus dan nafsu makan yang kurang. Lain keluhan seperti sakit kepala, rasa cape juga dapat timbul. Gejala-gejala klinik mirip dengan lain-lain penyakit seperti Ulcus duodeni, cholecystitis dll. Diagnosa hanya dapat dibuat - bila dapat ditemukan amoeba-amoeba bentuk histolitik dalam najis. Bila pemeriksaan ternyata negatif makaperlu diulangi hingga beberapa kali. Beberapa orang berpendapat bahwa bentuk-bentuk histolitik lebih sering ditemukan setelah pemberian obat-obat pencahar (cuci perut). Bentuk-bentuk minuta tak dapat dibedakan dengan jelas dari E. coli ; jadi perlu ditemukan kista. Bila ditemukan kista-kista, ini berarti bahwa penderita telah ter-
jangkit dengan E. Histolitica.

2.2 Banjir. dan Pengaruh Air Terhadap Kesehatan.
2.2.1 Konsep Banjir.
Banjir adalah suatu keadaan sungai di mana aliran airnya tidak tertampung oleh palung sungai,dengan kata lain di mana air yang masuk ke dalam wadah sungai sudah melebihi wadah tesebut, hal ini air yang melebihi tesebut akan berpengaruh terhadap kesehatan.
2.2 2 Pengaruh Air Terhadap kesehatan.
.1). Pengaruh tidak langsung :
Pengaruh tidak langsung : adalah pengaruh yang di timbulkan sebagai akibat pendayagunaan air yang dapat meningkatkan atau pun menurunkan kesejateraan masyarakat.minsalnya air yang di menfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik,untuk industri,untuk irigasi ,perikanan, pertanian ,dan rekreasi dan dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat .sebaliknya ,pengotoran bahan-bahan air dengan zat kimia yang dapat menurunkan kadar oksigen terlarut ,zat-zat kimia beracun tidak beracun yang sukar
Diuraikan secara alamiah dan menyebabkan masalah khusus seperti estetika,kekeruhan kerena adanya zat –zat tersuspensi.
Zat – zat pengikat oksigen kebanyakan adalah zat kimia organik. Zat kimia
Organik banyak di menfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi dan di butuhkan untuk pertumbuhan .Zat-zat tersebut di uraikan dalam proses metabolisme mikroba dan terbentulah senyawa-senyawa yang lebih sederhana,dan pada akhirnya menjadi zat-zat anorganik dan gas,reaksi biokimia ini dapat terjadi karena adanya oxsigen.terlarut,oleh kerenanya zat-zat tersebut disebut sebagai zat-zat yang menimbulkan demand oxsigen. (BOD= biochemical oxsigen demand ).Jumlah BOD yang terjadi tergantung pada jumlah serta jenis zat kimia yang ada,jumlah serta tipe mikroorganisme yang ada dalam air,temperatur,pH keberadaan elemen lain.zat arah dan lain-lain. Oxsigen terlarut ini didapat karena proses tranfer dari atmosfir ke air dan transfer lewat fotosintesa algae , tumbuhan berwarna.
Kualitas badan air akan terganggu karena zat-zat tersebut apabila tranfer oxsigen
Dari udara ke air berjalan lebih lambat dari pada penggunanaanya proses biokimia tadi.ikan yang sensitif akanmati pada kadar oxsigen kurang dari 3-5mg/L.Habisnya oxsigen terlarut akan menimbulkan organisme anaerod beserta hasil metabolismenya yang menyebabkan bau.Pengaruh zat-zat pengikat oxsigen ini terhadap kesehatan terjadi secara tidak langsung karena kematian mata rantai makanan(ikan) dan untuk alasan estitika.selain itu daya guna air untuk keperluan kesehatan menurun
2) Pengaruh langsung.
Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air,dan terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur ataupun penyebar penyebab penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit.Kualitas air berupa karena kapasitas air untuk membersihkan dirinya terlampaui.Hal ini disebabkan bertambanya jumlah serta intensitas aktivitas penduduk yang tidak hanya meningkatkan kebutuhan akan air tetapi juga menimbulkan jumlah air buangan.Buangan-bungan inilah sebagai pengotoran pengairan.

2.3 Penyakit Menular yang di sebarkan Air.
2.3.1 Konsep Penyakit Menular :
Menurut pendapat Entjang (1974), penyakit menular (Communicable diseases) : adalah Penyakit infeksi yang dapat di pindakan dari orang atau hewan sakit,dari reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lain ke manusia-manusia sehat
Cara-penulara penyakit: Melalui kontak jasmani ,melalui makanan dan minuman, serangga Melalui udara,air.Penyakit menular yang di sebarkan oleh air ;Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung di antara masyarakat sering dinyatakan sebagai bawaan air atau ”water bome diseases” Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar ,apa bila mikroba penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang di pakai masyrakat untuk kebutuhan sehari-hari.sedangkan jenis mikroba tergantung.apaka itu bakteri,protozoa,virus. Di sini penulis mengakat protozoa sebagai mikrobanya dan jenis penyakit yang di timbulkan adalah Dysentri amoeba.
Dysentri amoeba ,Menurut pendapat Slamet (2003) . Dysentri amoeba disebut Amoebiasis di sebabkan oleh E histolytica ,suatu protozoa . Penyakit ini di dapat di seluru dunia dalam bntuk endemie.(wabah)adalah penyebaran suatu penyakit secara cepat sehingga dalam waktu bersaman atau secara bergeliran banyak orang yang menderita penyakit yang sama.Gejala utama penyakit ini adalah tinja yang bercampur dengan darah dan berlendir,Penyakit ini sering pula di temukan tanpa gejala yang nyata ,sehingga sering kali menjadi kronis . tetapi tidak di obati dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti abses hati,radang otak dan perforasi usus.Amoebiasis ini serhaning kali menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi tinja dengan kista amoeba serta dapat pula di bawah lalat .Kerena amueba dapat membentu kista yang tahan lama di dalam lingkungan di luar tubuh,maka penularan mudah terjadi dengan menyebarnya kista-kista tersebut.selain penderita amoebiasis,didapat pula banyak pembawa atau carrier kista yang merasa tidak sakit.carrier ini banyak di temui di daerah endemis amoebiasis. Pemberantasan atau pengendalian penyakit ini tidak dilakukan secara rutin,kerana vaksi tidak tersedia,pengobatan tidak dapat sempurna ,seperti hal nya dengan penyakit protozoa lainya.kerana gejala yang tidak nyata dan tidak akut ,maka masyarakat sering kali Tidak memperhatikannya.Tetapi ,karena Aboebiasis ini kronis,maka penderita sering tidak dapat berkerja ,dan produktivitas menjadi rendah.selain itu kerena tubuh menjadi lemah,maka daya tahan tubuh terhadap penyakit lain menjadi berkurang karenanya.

DAFTAR PUSTAKA
Indah,E.2000. Ilmu kesehatan Masyarakat. Citra Aditya Bakti,Bandung.
Slamet,J.S.2004.Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada Press, Bulaksumur,Yogyakarta.
K Koerdi Ghufan M, and Baso Andi, 2007. Pengelolaan Kualitas Air . Rineka cipta Jakarta.
Judarwanto,W.2007.Bencana penyakit Paska banjir,pusat informasi,Persi.
(Riau Pos,Maret ,2008),Pekanbaru.
Zuidema.Amoebiasi. http://www.Kalbe Co. di peroleh tgl 24/06/2008.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar